Rabu, 21 April 2010

Muslimah


Saudariku..Tumbuhkanlah Rasa Malu Di Hatimu KepadaNya.Jika Rasa Malu Itu Telah Bersemi di Hati Menyelimuti Diri,Maka Hanya Ada Engkau n ALLAH,Dia Maha Penyayang Yang Menciptakanmu Dari Yang Tiada Menjadi Ada,Yang Menjadikanmu Wanita Untuk Dimuliakan n Di Cintai KarenaNya.

Wanita adalah kunci kebaikan suatu umat.Wanita bagai batu bata,pembangun generasi manusia.Maka jika kaum wanita baik,maka baiklah suatu generasi.Sebaliknya,jika kaum wanita itu rusak,maka akan rusak pula generasi tersebut.Pengemban amanah pembangun generasi umat.Jadilah wanita muslimah sejati,wanita yang senantiasa men...jaga kehormatannya.Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya.Yang setia menjalankan sunnah RasulNya

Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.

Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki

Allah berfirman,

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)

Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.

Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.

Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.

Allah berfirman,

“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)

Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.

Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)

Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik perbedaan ini ada hikmah yang sangat besar, karena Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Mari Menjaga Kehormatan Dengan Berhijab

Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:

“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)

Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:

“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)

“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”

Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)

Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:

1. Menjaga kehormatan.
2. Membersihkan hati.
3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
4. Tanda kesucian.
5. Menjaga rasa malu.
6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7. Menjaga ghirah.

Kembalilah ke Rumahmu

“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu.” (Qs. Al-Ahzab: 33)

Islam telah memuliakan kaum wanita dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal dalam rumahnya. Ini merupakan ketentuan yang telah Allah syari’atkan. Oleh karena itu, Allah membebaskan kaum wanita dari beberapa kewajiban syari’at yang di lain sisi diwajibkan kepada kaum laki-laki, diantaranya:

1. Digugurkan baginya kewajiban menghadiri shalat jum’at dan shalat jama’ah.
2. Kewajiban menunaikan ibadah haji bagi wanita disyaratkan dengan mahram yang menyertainya.
3. Wanita tidak berkewajiban berjihad.

Sedangkan keluarnya mereka dari rumah adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan karena kebutuhan dan darurat. Maka, hendaklah wanita muslimah tidak sering-sering keluar rumah, apalagi dengan berhias atau memakai wangi-wangian sebagaimana halnya kebiasaan wanita-wanita jahiliyah.

Perintah untuk tetap berada di rumah merupakan hijab bagi kaum wanita dari menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram dan dari ihtilat. Apabila wanita menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya. Dengan menjaga hal ini, maka akan terwujud berbagai tujuan syari’at, yaitu:

1. Terpeliharanya apa yang menjadi tuntunan fitrah dan kondisi manusia berupa pembagian yang adil diantara hamba-hamba-Nya yaitu kaum wanita memegang urusan rumah tangga sedangkan laki-laki menangani pekerjaan di luar rumah.
2. Terpeliharanya tujuan syari’at bahwa masyarakat islami adalah masyarakat yang tidak bercampur baur. Kaum wanita memiliki komunitas khusus yaitu di dalam rumah sedang kaum laki-laki memiliki komunitas tersendiri, yaitu di luar rumah.
3. Memfokuskan kaum wanita untuk melaksanakan kewajibannya dalam rumah tangga dan mendidik generasi mendatang.

Islam adalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam tidak memperbolehkan bagi kaum wanita untuk bekerja kecuali sesuai dengan fitrah, tabiat, dan sifat kewanitaannya. Sebab, seorang perempuan adalah seorang istri yang mengemban tugas mengandung, melahirkan, menyusui, mengurus rumah, merawat anak, mendidik generasi umat di madrasah mereka yang pertama, yaitu: ‘Rumah’.

Bahaya Tabarruj Model Jahiliyah

Bersolek merupakan fitrah bagi wanita pada umumnya. Jika bersolek di depan suami, orang tua atau teman-teman sesama wanita maka hal ini tidak mengapa. Namun, wanita sekarang umumnya bersolek dan menampakkan sebagian anggota tubuh serta perhiasan di tempat-tempat umum. Padahal di tempat-tempat umum banyak terdapat laki-laki non mahram yang akan memperhatikan mereka dan keindahan yang ditampakkannya. Seperti itulah yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.

Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.

Allah berfirman:

“Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah).” (Qs. Al-Ahzab: 33)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Bentuk-bentuk tabarruj model jahiliyah diantaranya:

1. Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki non mahram.
2. Menampakkan perhiasannya,baik semua atau sebagian.
3. Berjalan dengan dibuat-buat.
4. Mendayu-dayu dalam berbicara terhadap laki-laki non mahram.
5. Menghentak-hentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang tersembunyi.

Pernikahan, Mahkota Kaum Wanita

Menikah merupakan sunnah para Nabi dan Rasul serta jalan hidup orang-orang mukmin. Menikah merupakan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nuur: 32)

Pernikahan merupakan sarana untuk menjaga kesucian dan kehormatan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, menikah dapat menentramkan hati dan mencegah diri dari dosa (zina). Hendaknya menikah diniatkan karena mengikuti sunnah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk menjaga agama serta kehormatannya.

Tidak sepantasnya bagi wanita mukminah bercita-cita untuk hidup membujang. Membujang dapat menyebabkan hati senantiasa gelisah, terjerumus dalam banyak dosa, dan menyebabkan terjatuh dalam kehinaan.

Kemaslahatan-kemaslahatan pernikahan:

1. Menjaga keturunan dan kelangsungan hidup manusia.
2. Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
3. Memberikan ketentraman bagi dua insan. Ada yang dilindungi dan melindungi. Serta memunculkan kasih sayang bagi keduanya.

Demikianlah beberapa perkara yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dosa dan kemaksiatan dan tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa dan kemaksiatan. Allahu A’lam.

Untukmu Saudariku Yang Bergelar Muslimah "Semoga hijab menjadi pakaianmu, Semoga Kesucian Menjadi Perhiasanmu, Semoga Kehormatan Menjadi Perisaimu, Semoga Kesopanan Menjadi Bahasamu, Semoga Kelembutan Menjadi Tingkah Lakumu dan Semoga Syurga Menjadi Tempat Abadi mu..Amiin Yaa Rabbal'alamiin

Selasa, 20 April 2010

Ayat-Ayat Cinta



Cinta itu sebenarnya sangat berharga dan kita perlu mengambil masa yang mencukupi untuk mengenali seseorang itu sebelum melafazkan kata cinta kepadanya. Apalah arti cinta jika sekadar lafaz di mulut dan bukan datang dari hati.


Pernahkah ketika mencari sesuatu barang yang diperlukan tetapi tidak berjumpa? Sebaliknya apabila barang itu tidak diperlukan, tanpa anda cari, ia ada pula di depan mata. Oleh itu, jangan terburu-buru mencari cinta karena ada kemungkinan ia akan datang sendiri kepada kita ketika kita tidak lagi memburunya.


Hidup memang memerlukan cinta, tetapi cinta bukan segala-galanya di dalam kehidupan. Jika kita kecewa bercinta, jangan disalahkan takdir karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Di mata kita mungkin ia satu keburukan, sedangkan ada banyak hikmah tersembunyi di sebaliknya yang tidak kita sadari.


Tidak salah untuk bersedih dan kecewa apabila putus cinta, namun jangan keterlaluan hingga berfikir serta bertindak keterlaluan dan bukan-bukan. Banyak lagi keutamaan lain di dalam kehidupan ini dan bukan cinta semata-mata.

ALLAH begitu memperhatikan perjuangan kita melawan Cinta yang belum pantas dipupuk.Jatuh Cinta kepada seseorang adalah fitrah,namun terpuruk dalam Cinta adalah fitnah n kehancuran.Yakinlah jika jaga Cinta kita pada ALLAH n sangat memperjuangkan hati untuk tetap pada CintaNya,ALLAH akan berikan yang lebih dari apa yang ...kita impikan.Satu kalimat ALLAH "Wanita Yang Baik Untuk Lelaki Baik n Lelaki Baik Untuk Wanita Baik"


Main Point :Mungkin Allah menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu

Senin, 19 April 2010

Sepenggal Doa Untukmu



Sepenggal Doa Untukmu

Yaa Robb,...
Aku datang padaMu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

Yaa Robb,...
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Allah yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku

Ya Allah,...
Jika mendambanya adalah kesalahan
Dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...

Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
Dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia

Tapi Tuhan,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............

Smoga Engkau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearahMu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...

Tolong beri kesabaran yang penuh...
Dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Amien......




Dikala Ragu akan dirinya...

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
Dia akan menjadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan Ya Allah... Ya Tuhanku Yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi

Tetapi Ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku

Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya

Dan Ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah Ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang naif ini

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------



Kerinduan

Semua keraguan datang dan hinggap
Direlung hatiku yang paling dalam
Putih hati sebening air pegunungan
Mengalir indah…
Mengalun merdu…
Bagai nyanyian cinta bidadari kayangan

Semua sendu disaat nyanyian tak lagi mengalun merdu
Dawai hatiku terlepas sudah
Kesempurnaan jiwa hadirkan sudah
Apa yang terjadi ditengah senjanya hatiku membalut rembulan hatiku…



Rindu
Deburan ombak memecah lautan luas
Seperti kalbu yang disinggahi wangi dunia
Aku Mengerti keadaanmu
Memaksakan sesuatu yang tak bisa

Sayup-sayup ku dengar alunan lagu
Lagu merdu kita berdua
Seindah semergap cahaya pagi
Seindah semergap cahaya hati

Rindu akan pesona
Hadirkan sejuta angan
Rintihan, tangisan terobati
Berganti cerita indah berdua



Karunia
Bukit yang menjulang tinggi
Ditumbuhi pepohonan rindang
Hamparan permadani hijau
Gelombang buih air memecah lautan

Alam yang indah, merdu, menyatu
Seperti karunia yang begitu indah
Begitu menenteramkan kalbu, hati

Semua adalah karunia terbesarMu
Yang tak akan ada yang bisa menggantikannya
Indahnya alam ini…



Pesona
Harum wangi bunga
Menebar pesona keindahan
Rindang pepohonan, burung berkicau...
Indahnya...Merdunya...

Deburan ombak bergelombang
Mengalun seiring dentingan piano hati...
Indah, merdu, teratur, syahdu


Cinta KasihNya
Keajaiban dunia menerawangi hati dan jiwaku
Ku berangan dapatkan karuniaMu
Mendamba damainya cinta kasihMu

Kemurnian dan keabadian
Hanya ada disana
Semua hanya titipan dan
Semua akan kembali padaNya...



Bersama
Bersama tlah dijalani
Dan saat bersama adalah
Hal yang paling menyenangkan

Namun ketika sifat manusia menerpa
Saat bersama terlupakan...

Ketika kenangan bersama terukir kembali
Satu asa yang ada
Jangan pernah saat bersama terlupakan lagi!

Kehidupan


Kehidupan lebih tua dari segala yang hidup, sebagaimana keindahan yang bersayap menyilaukan, sebelum yang jelita lahir di bumi, sebagaimana juga kebenaran sudah hakiki sebelum diucapkan.

Kehidupan menyanyi dalam kesunyian diri dan bermimpi dalam kesayupan tidur. Bahkan saat kita terpukul dan tersungkur, kehidupan tetap bertahta dan luhur. Dan apabila kita sedang terisak, kehidupan tersenyum pada hari dan dia pun bebas di saat kita terbelenggu.
Seringkali kita menyebut Kehidupan dengan nama-nama getir, tetapi hanya diri terliput kegetiran dan kegelapan. Dan kita menganggap dia kosong, tanpa guna, tetapi hanya ketika roh mengembara di tempat-tempat sunyi dan hati mabuk mengasihani diri.

Kehidupan itu bercadar, terselubung sebagaimana pribadi sejatimu tersembunyi dan berkerudung. Namun bila Sang Pemberi Hidup berbicara, segenap angin menjadi kata-kata penuh ketakjuban.