Rhada mengabarkan kepergiannya ke Tanah Suci pada Osman. Baginya Osman masih sangat berarti karena hatinya pernah terpenjara selama 14 tahun di balik jeruji pesona Osman, namun beberapa bulan menjelang keberangkatannya, dia yakin telah membebaskan hatinya dari Osman.
Di tanah suci Rhada bertemu dengan seorang lelaki yang sering membantunya di kala Rhada kesusahan yang bernama Yusuf. Dia seorang pengusaha sukses asal Jakarta. Rhada akui bahwa hatinya menyukai Yusuf. Dan kedua orangtuanya pun terkesan dengan sikap Yusuf yang selalu menolong rombongan haji asal Indonesia yang kesusahan.Saat sedang berjalan-jalan di pasar bersama kedua orangtuanya, ada sebuah suara yang tak jauh dari samping Rhada memanggilnya. Rhada menoleh ke kanan dan kedua orangtua Rhada ikut berhenti. Wajah gadis itu langsung terkejut karena melihat sosok seseorang yang berasal dari masa lalunya. Dia adalah Rudi, teman Rhada semasa duduk di bangku SMA. Mereka tidak pernah sekelas, tetapi ada kisah yang membuat gadis itu mengenal Rudi, dan untuk seumur hidupnya tak akan pernah melupakan lelaki tersebut.
Rhada tak pernah tahu siapa Rudi selama 2 tahun pertamanya di SMA. Namun saat Rudi menyatakan cinta kepadanya Rhada tak bisa melupakan sosok lelaki itu. Dan Rhada pun tak pernah menjawab pernyataan cinta dari Rudi.Awal pertemuan Rhada dengan Rudi di Mekkah hanya diisi dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Namun setelah seringnya mereka berjumpa di Mekkah, Rudi menagih kembali jawaban Rhada atas pernyataan cintanya dan mengajak Rhada untuk menikah.Rhada sempat bingung, tapi akhirnya dia yakin bahwa Rudi bukanlah pengisi hatinya. Walaupun Rhada terpesona dengan sosok Rudi yang sekarang karena Rudi terlihat lebih islami, Rhada menolak Rudi dengan halus.Rhada berdo’a semoga Rudi bisa menerima jawabannya dengan ikhlas dan mendapatkan sosok pengganti Rhada yang lebih cocok untuk Rudi.
Do’a Rhada nyatanya didengar Allah, tak berapa lama ketua rombongan haji yang diikuti Rhada mengumumkan bahwa Rudi akan melangsungkan pernikahan dengan Mutia. Mutia adalah teman sekamar Rhada selama di Mekkah, namun tampaknya Mutia sungkan untuk bercerita pada Rhada bahwa mereka akan menikah. Langsung saja Rhada memberikan ucapan selamat pada Mutia dan merasa senang karena akhirnya Rudi bisa menemukan perempuan pengganti dirinya.Serangkaian ibadah haji Rhada di Mekkah belum selesai. Kali ini dia berada di Mudzalifah untuk melempar jumrah malam nanti. Itu artinya esok hari adalah lebaran Idul Adha. Agaknya, itu juga yang membuat telepon genggam Rhada tak berhenti berbunyi, selain SMS mengucapkan selamat menyambut lebaran haji, juga ada telepon dari Desi, teman satu kantor Rhada dulu.Desi mengabarkan bahwa Hendar, teman satu kantor Rhada dan Desi dulu ingin mengajak Rhada menikah. Namun Desi mengatakan pada Hendar bahwa Rhada tidak menyukainya, melainkan Rhada menyukai Osman.Hendar yang keras kepala itu tidak mau menyerah, dia segera mencari nomor ponsel Osman dengan cara apapun. Setelah dia mendapatkan nomor ponsel Osman, dia menyuruh Osman untuk tidak mengganggu Rhada lagi. Hendar pun mengaku-ngaku sebagai tunangan Rhada pada Osman.Rhada jelas kaget dengan berita itu, pantas saja akhir-akhir ini Osman jarang mengiriminya SMS lagi. Namun Rhada tak mau berlarut-larut memikirkan berita baru itu, langsung saja dia mengambil air wudlu dan bergegas shalat.Malam bertabur bintang dan purnama bersinar penuh di atas langit Mekkah.
Kesyahduan Mekkah kali ini serasa begitu melengkapi kebahagiaan yang bersemayam di hati Mutia dan Rudi. Ya, hari ini adalah hari pernikahan Mutia dan Rudi. Semua orang yang melihatnya terlihat begitu gembira, termasuk Rhada.Tak dipungkiri Rhada bahwa dirinya juga ingin segera dipinang seorang lelaki. Terlebih lagi orangtua Rhada mendesaknya untuk segera menikah.Sungguh di luar dugaan, Yusuf juga ternyata menyimpan perasaan yang sama pada Rhada. Yusuf melamar Rhada tak berapa lama setelah pernikahan Mutia dan Rudi usai.Rhada langsung tertunduk malu dan hanya menjawab ajakan Yusuf untuk menikah dengan anggukan kepala. Mulut orangtua Rhada dan para jemaah yang sama-sama berasal dari Indonesia tak hentinya mengucap syukur karena Rhada akhirnya dilamar Yusuf.
Sepertinya peristiwa dilamarnya Rhada oleh Yusuf adalah kenangan pahit yang harus diterima oleh Hendar dan Osman. Keduanya menelepon Rhada dan mengajaknya untuk menikah. Namun Rhada sudah memantapkan hatinya untuk Yusuf. Rhada dan Yusuf akan melangsungkan pernikahan setelah kepulangan mereka dari Mekkah.
Di tanah suci Rhada bertemu dengan seorang lelaki yang sering membantunya di kala Rhada kesusahan yang bernama Yusuf. Dia seorang pengusaha sukses asal Jakarta. Rhada akui bahwa hatinya menyukai Yusuf. Dan kedua orangtuanya pun terkesan dengan sikap Yusuf yang selalu menolong rombongan haji asal Indonesia yang kesusahan.Saat sedang berjalan-jalan di pasar bersama kedua orangtuanya, ada sebuah suara yang tak jauh dari samping Rhada memanggilnya. Rhada menoleh ke kanan dan kedua orangtua Rhada ikut berhenti. Wajah gadis itu langsung terkejut karena melihat sosok seseorang yang berasal dari masa lalunya. Dia adalah Rudi, teman Rhada semasa duduk di bangku SMA. Mereka tidak pernah sekelas, tetapi ada kisah yang membuat gadis itu mengenal Rudi, dan untuk seumur hidupnya tak akan pernah melupakan lelaki tersebut.
Rhada tak pernah tahu siapa Rudi selama 2 tahun pertamanya di SMA. Namun saat Rudi menyatakan cinta kepadanya Rhada tak bisa melupakan sosok lelaki itu. Dan Rhada pun tak pernah menjawab pernyataan cinta dari Rudi.Awal pertemuan Rhada dengan Rudi di Mekkah hanya diisi dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Namun setelah seringnya mereka berjumpa di Mekkah, Rudi menagih kembali jawaban Rhada atas pernyataan cintanya dan mengajak Rhada untuk menikah.Rhada sempat bingung, tapi akhirnya dia yakin bahwa Rudi bukanlah pengisi hatinya. Walaupun Rhada terpesona dengan sosok Rudi yang sekarang karena Rudi terlihat lebih islami, Rhada menolak Rudi dengan halus.Rhada berdo’a semoga Rudi bisa menerima jawabannya dengan ikhlas dan mendapatkan sosok pengganti Rhada yang lebih cocok untuk Rudi.
Do’a Rhada nyatanya didengar Allah, tak berapa lama ketua rombongan haji yang diikuti Rhada mengumumkan bahwa Rudi akan melangsungkan pernikahan dengan Mutia. Mutia adalah teman sekamar Rhada selama di Mekkah, namun tampaknya Mutia sungkan untuk bercerita pada Rhada bahwa mereka akan menikah. Langsung saja Rhada memberikan ucapan selamat pada Mutia dan merasa senang karena akhirnya Rudi bisa menemukan perempuan pengganti dirinya.Serangkaian ibadah haji Rhada di Mekkah belum selesai. Kali ini dia berada di Mudzalifah untuk melempar jumrah malam nanti. Itu artinya esok hari adalah lebaran Idul Adha. Agaknya, itu juga yang membuat telepon genggam Rhada tak berhenti berbunyi, selain SMS mengucapkan selamat menyambut lebaran haji, juga ada telepon dari Desi, teman satu kantor Rhada dulu.Desi mengabarkan bahwa Hendar, teman satu kantor Rhada dan Desi dulu ingin mengajak Rhada menikah. Namun Desi mengatakan pada Hendar bahwa Rhada tidak menyukainya, melainkan Rhada menyukai Osman.Hendar yang keras kepala itu tidak mau menyerah, dia segera mencari nomor ponsel Osman dengan cara apapun. Setelah dia mendapatkan nomor ponsel Osman, dia menyuruh Osman untuk tidak mengganggu Rhada lagi. Hendar pun mengaku-ngaku sebagai tunangan Rhada pada Osman.Rhada jelas kaget dengan berita itu, pantas saja akhir-akhir ini Osman jarang mengiriminya SMS lagi. Namun Rhada tak mau berlarut-larut memikirkan berita baru itu, langsung saja dia mengambil air wudlu dan bergegas shalat.Malam bertabur bintang dan purnama bersinar penuh di atas langit Mekkah.
Kesyahduan Mekkah kali ini serasa begitu melengkapi kebahagiaan yang bersemayam di hati Mutia dan Rudi. Ya, hari ini adalah hari pernikahan Mutia dan Rudi. Semua orang yang melihatnya terlihat begitu gembira, termasuk Rhada.Tak dipungkiri Rhada bahwa dirinya juga ingin segera dipinang seorang lelaki. Terlebih lagi orangtua Rhada mendesaknya untuk segera menikah.Sungguh di luar dugaan, Yusuf juga ternyata menyimpan perasaan yang sama pada Rhada. Yusuf melamar Rhada tak berapa lama setelah pernikahan Mutia dan Rudi usai.Rhada langsung tertunduk malu dan hanya menjawab ajakan Yusuf untuk menikah dengan anggukan kepala. Mulut orangtua Rhada dan para jemaah yang sama-sama berasal dari Indonesia tak hentinya mengucap syukur karena Rhada akhirnya dilamar Yusuf.
Sepertinya peristiwa dilamarnya Rhada oleh Yusuf adalah kenangan pahit yang harus diterima oleh Hendar dan Osman. Keduanya menelepon Rhada dan mengajaknya untuk menikah. Namun Rhada sudah memantapkan hatinya untuk Yusuf. Rhada dan Yusuf akan melangsungkan pernikahan setelah kepulangan mereka dari Mekkah.