Minggu, 20 Juni 2010

Pribadi dan Kehidupan


Berjuanglah menguasai pikiranmu yang tidak jernih sebelum pikiran itu menguasaimu. Manfaatkanlah pikiran itu, sebelum ia memanfaatkanmu, karena jika engkau membiarkannya begitu saja, ia akan tertanam kuat dan tumbuh. Ketahuilah, pikiran itu akan menguasai dan membunuhmu. Waspadalah wahai manusia, janganlah engkau menderita, meski bayangannya mendekatimu. Karena bayangan itu akan tumbuh, semakin besar dalam ukuran dan kekuatan dan kemudian makhluk kegelapan itu akan berubah menjadi nyata sebelum engkau menyadari kehadiran monster hitam dan jahat tersebut.

Ada orang yang menjalani hidup dalam ketakutan abadi terhadap kemarahan mereka. Kemarahan bagaikan setetes tinta di dalam segelas susu. Begitu marah, tidak ada tetesan lagi. begitu tinta itu larut di dalam susu, susu akan lenyap selamanya. Kemarahan tidak akan pergi bila menyerah kepaddanya. Ia akan memangsa dan menghasilkan kemarahan yang jauh lebih besar. Maka, siklus itu tidak akan pernah berakhir.

Kemarahan sama berbahayanya bagi kita maupun orang lain. Kita harus bertanya kepada diri sendiri, Apakah kemarahan kita berarti? Jika iya karena apa berarti kemarahan kita itu.

Sisi terburuk dari diri kita adalah membiarkan yang terburuk dalam diri kita itu dikendalikan olehnya.

Belajarlah untuk menjadikan diri lebih dewasa, menjadikan setiap waktu dan detik kehidupan adalah pelajaran. Waktu ke waktu kita makin dewasa dalam pribadi, memberi tanpa harus mengharapkan menerima. Karena suatu saat nanti dari memberi banyak hal kita juga akan mendapatkan sesuatu disana. Ntah itu sekarang atau nanti.

Tidak ada komentar: